Kenali Prokrastinasi, Penyebab Kebiasaan Tunda Pekerjaan

  • 4
  • 124
© Image lighthouse.mq.edu.au

Kebiasaan menunda pekerjaan yang tidak biasa ini berbeda dengan orang yang malas. Beberapa peneliti mendefinisikan sebagai bentuk kegagalan pengaturan diri..

JAKARTA (11/02/2023), Menunda pekerjaan sering kita jumpai di tengah masyarakat bahkan dalam hidup kita sendiri. Seorang mahasiswa sering mengumpulkan tugasnya mepet deadline, bahkan disengaja jam pengumpulannya dengan alasan agar lebih tertantang saat mengerjakannya.

Menunda-nunda pekerjaan biasa disebut procrastination atau prokrastinasi. Beberapa peneliti mendefinisikan prokrastinasi sebagai bentuk kegagalan pengaturan diri yang ditandai dengan penundaan pekerjaan, meskipun ada konsekuensi yang berpotensi negatif.

Misalnya saja dengan mengerjakan dalam waktu yang terlampau singkat menjadikan individu kurang teliti. Bukan hanya itu, perselisihan juga dapat muncul karena perbedaan pola mengerjakan tugas dalam kelompok yang di dalamnya terdapat pelaku prokrastinasi atau procrastinator.

Beberapa pengidap prokrastinasi berpendapat bahwa mereka tampil lebih baik di bawah tekanan. Namun, penelitian justru tidak menunjukkan hal tersebut. Menurut riset pengidap prokrastinasi sengaja membuat kebiasaan bekerja di menit-menit terakhir deadline, untuk mengalami euforia (perasaan gembira berlebihan) karena tampaknya telah mengatasi rintangan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa kebiasaan menunda pekerjaan yang tidak biasa ini berbeda dengan orang yang malas. Orang malas biasanya menunda pekerjaan ketika mereka bingung menghadapi kesulitan tugas, atau ketika mereka terlalu lelah untuk melanjutkan pekerjaannya.

Dilansir dari Verywell Mind, Joseph Ferrari, profesor psikologi di DePaul University, Chicago, mengatakan bahwa sekitar 20 persen orang dewasa di Amerika Serikat adalah prokrastinasi kronis. Penyebab prokrastinasi Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab prokrastinasi, salah satunya adalah gagasan bahwa untuk mengerjakan tugas harus merasa terinspirasi atau termotivasi. Selengkapnya, berikut adalah beberapa penyebab prokrastinasi

Akademik. Para peneliti mengatakan, prokrastinasi dapat sangat menonjol di kalangan siswa. Sebuah analisis meta tahun 2007 yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin menemukan, antara 80 persen hingga 95 persen mahasiswa terbiasa menunda-nunda, terutama ketika harus menyelesaikan tugas.

Menurut peneliti, ada beberapa distorsi kognitif utama yang menyebabkan prokrastinasi di kalangan akademik. Pertama, melebih-lebihkan waktu yang tersisa untuk melakukan tugas. Kedua, meremehkan berapa lama aktivitas tertentu akan selesai. Ketiga, asumsi yang keliru bahwa mereka harus berada dalam kerangka berpikir yang benar untuk mengerjakan sebuah tugas.

Depresi Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi dapat membuat seseorang sulit untuk memulai dan menyelesaikan tugas yang paling sederhana. Depresi juga dapat menyebabkan keraguan diri. Ketika seseorang tidak dapat menemukan cara untuk menangani suatu tugas atau merasa tidak mampu, ia mungkin cenderu ng untuk menundanya dan mengerjakan tugas lain.

Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD). Prokrastinasi juga cukup umum pada orang dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Salah satu alasannya adalah OCD kerap dikaitkan dengan perfeksionisme yang tidak sehat dan maladaptif, yang menyebabkan ketakutan akan membuat kesalahan baru, keraguan tentang apakah ia melakukan sesuatu dengan benar, dan kekhawatiran atas ekspektasi orang lain terhadapnya.

ADHD Banyak orang dewasa dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) memiliki kecenderungan prokrastinasi. Ketika ia sangat terganggu oleh rangsangan dari luar, serta pikiran internal, mungkin sulit untuk memulai suatu tugas, terutama jika tugas itu dianggap sulit atau tidak menarik baginya. *ps

Prev Post Festival Lima Gunung, Pesta Budaya Petani Magelang
Next Post Laliq Ugal, Ritual Mencari Berkah Lahan yang Baru Tanam
Related Posts
Commnets
Leave A Comment
or

For faster login or register use your social account.

Connect with Facebook